Sabtu, 24 Juni 2017

Menanti Akhir Cerita Sang Raksasa Jerman Bersama Arsenal

Makhluk yang menyerupai manusia, konon berbadan tinggi besar sesuatu yang sangat besar, sangat terkenal di bidang tertentu, dan sebagainya. Besar sekali (melebihi ukuran biasa). Ya begitulah arti kata raksasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Namun kali ini kita tidak akan membahas raksasa yang menyeramkan tersebut. Melainkan raksasa yang bersahabat.

Raksasa ini lahir di Jerman Barat, lebih tepatnya di Hannover pada 29 September 1984. Badanya tinggi besar menjulang hingga 6 kaki, atau sekitar 198cm. Raksasa ini terlahir dengan bakat bermain sepak bola. Memulai karir juniornya di TSV Pattensen, sebuah club amatir di Hannover, kemudian berpindah memperkuat tim professional nya, yaitu Hannover 96.

Memulai karir di Hannover 96 tim II di musim 2003-2004, tak membutuhkan waktu lama untuk bermain di tim regular Hannover 96, setahun berselang ia sudah memulai debut bersama Hannover 96 di liga teratas di Jerman tersebut. Tubuhnya yang menjulang sangat pantas menjadi pemain belakang. Pemain yang sangat besar di banding se usia teman teman nya dan bahkan lebih besar dari senior nya di Hannover.

Sekalipun masih muda, bocah setinggi 6 kaki ini sudah dipercaya berduet dengan bek senior dan bek utama timnas Amerika saat itu Steven Cherundolo. Total 74 penampilan dia ciptakan selama membela Hannover 96 dari tahun 2003-2006 dengan torehan 7 gol. Gol yang sangat banyak untuk ukuran pemain belakang.



Musim 2006-2007 datang, Weder Bremen berhasil mengamankan jasa sang raksasa dari Hannover tersebut. Ya, Per Mertesacker namanya. Pada usia 20 sebelum mempekuat Weder Bremen, Per sudah melakukan debut bersama Tim Nasional Jerman. Melawan Iran, Big Per masuk menggantikan pemain bertahan gaek asal Dortmund Christian Worns pada babak ke dua.

Bersama Weder Bremen, Per memenangkan DFB Pokal 20080-2009 dan menjadi runner-up UEFA Cup yang sekarang lebih dikenal dengan Europa League. 146 caps bersama Weder Bremen selama 5 tahun lamanya Big Per menjaga pertahanan Bremen. 12 gol berhasil Per torehkan ketika masih bersama dengan Bremen

.Ketangguhan dan sikap pemimpin yang di miliki Per membuat Le Proffesour memboyongnya ke Emirates. Dengan biaya 10 juta Euro, sang raksasa akhirnya mencoba peruntungan baru nya di ranah Inggris. Debut nya di mulai di Champions League kala harus berkunjung ke negaranya menghadapi Borussia Dortmund. Hasil imbang 1-1 menjadi debut Big Per bersama Arsenal. Namun debutnya di Liga, melawan Swansea City di Emirates Stadium, berakhir dengan kemenangan 1-0. Debut yang manis dan sangat nervous ujar Big Per kepada BBC yang mewancarainya seusai laga. 27 penampilan total Big Per torehkan di musim perdananya dengan Arsenal.

Musim ke dua bersama Arsenal , semakin banyak kesempatan nya bermain, bergonta ganti duet di lini belakang, menyebabkan penampilan Per ikut tidak konsisten. 44 penampilan di musim kedua nya bersama Arsenal, sejatinya Per berpasangan dengan Thomas Vermaelen, namun cedera kerap mengganggu sang kapten utama kala itu. Dan kemudian Per bertandem dengan Koscielny. Mungkin ini lah awal kisah manis Per dengan Kos. Fans Arsenal member julukan BFG kepada Per. BFG (Big Fuckin German/Big Friendly German) sendiri sebenarnya seperti reaksi kekaguman fans terhadap Per dan permainan nya yang taktis, walaupun Per sangat lemah dalam hal ber adu sprint dengan lawan. 3 gol ia berikan di musim kedua nya bersama Arsenal.

Di musim ketiga, kali ini statusnya bertambah, yaitu sebagai Vice Captain, atau kapten ke dua setelah kapten utama Mikel Arteta. Namun dengan seringnya Arteta berkelut dengan cederanya. Ban kapten pun di sandang nya. Sekalipun ada pemain Arsenal yang lebih lama ketimbang BFG. Duet nya bersama Koscielny memang sangat tangguh, namun tak pelak banyak juga blunder yang dilakukan ke dua nya, apalagi ketika menghadapi tim tim besar seperti Chelsea Liverpool dan Manchester City. Masih ingatkah kalian ketika Arsenal bertandang ke 3 tim tersebut ? Chelsea 6-0, Liverpool 5-1, dan Manchester City 6-3. Benar benar sedang diuji kekompakan Per dan Kos.

Akhir musim pun tiba, Arsenal finish di peringkat 4 dibawah ketiga tim yang saya sebutkan di atas. Namun Arsenal masih menyisakan gelaran Final FA Cup melawan Hull City. Per masuk lapangan dengan kain bertuliskan RESPECT di lengan kiri nya. Memimpin rekan rekan nya di Final FA Cup seperti mimpi yang menjadi nyata imbuhnya. Meskipun pertandingan penuh drama tersebut harus melalui 2x15 menit. Arsenal berhasil meraih trophy pertamanya sejak terakhir memenangkan FA tahun 2005. Ini merupakan trophy pertama Big Per di Inggris. Per berhasil mencetak 3 gol dimusim ketiganya bersama The Gunners.

Awal musim ke empat BFG bersama The Gunners sudah di hadiahi trophy Community Shield. Meskipun saat itu Per belum bermain, karena masih memiliki jatah libur yang panjang setelah menjadi juara Dunia di Brazil bersama Ozil dan Podolski. Arsenal menang 3-0 atas Manchester City. Kali ini Arsenal sukses mengulangi musim lalu dengan berada di Final FA Cup lagi. Kali ini lawanya sang Underdog Aston Villa yang berhasil mengalahkan Liverpool di semi final. Aston Villa sendiri ketika bertanding di final FA Cup sudah dipastikan terdegradasi dari Premier League. Final FA Cup kali ini berakhir dengan mudah. Arsenal menundukkan Aston Villa 0-4 tanpa balas. Dan Per salah satu dari 4 orang yang mencetak gol di Final FA Cup. 2 gol Mertesacker di musim 2014-2015 di ciptakan di ajang FA Cup semuanya.
 Hingga musim 2016-2017 BFG tak lagi menyumbang gol untuk Arsenal. Jangankan untuk mencetak gol, menit bermain nya pun sudah berkurang seiring dengan menua nya usia sang BFG. 2016-2017 Arsenal dan BFG sukses mengangkat FA Cup lagi yang mengukuhkan Arsenal sebagai pemenang FA Cup terbanyak dengan 13 Title.

Musim baru segera bergulir, namun Mertesacker sudah mengatakan kepada Wenger bahwa dirinya sudah tak sanggup lagi bermain 3x kali dalam seminggu. Rumor yang berhembus Per akan gantung sepatu, namun nampaknya Per masih di beri kesempatan satu tahun lagi di tim regular Arsenal, untuk menbimbing para pemain pemain yang masih muda dan minim pengalaman. Selama berkiprah di Arsenal, Per sudah memenangkan 3 trophy FA Cup dan 2 Community Shield. Saya pribadi sebenarnya masih berharap banyak pada sosok BFG ini. Namun apa daya, BFG yang merasakan tubuhnya tak dapat lagi di paksa untuk gelaran liga paling kompetitif di muka bumi ini. Namun setidaknya Per masih bisa bermain di beberapa laga dan menjadi contoh panutan dalam memimpin bagi peluru-peluru muda Arsenal.

DANKE PER !

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar